Senin, 18 Desember 2017

SESAR SUMATERA DAN BAHAYA YANG MENGINTAI

SESAR SUMATERA DAN BAHAYA YANG MENGINTAI
Ditulis oleh  : Tuanku Yusuf  ( 1404107010039 )
(Penulis merupakan mahasiswa Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala angkatan 2014 )



Air beriak tanda tak dalam, air tenang jangan disangka tiada berbuaya . mungkin ini pribahasa yang cocok untuk menggambar sifat sesar sumatra . Apakah sesar Sumatra merupakan suatu ancaman atau tidak .
            Tidak bisa dipungkiri daerah di dekat suatu zona  patahan aktif memiliki potensi adanya beberapa mineral yang bernilai ekonomis tinggi dengan kondisi- kondisi tertentu. Belum lagi biasanya daerah di sekitar zona aktif patahan memiliki tanah dengan tingkat kesuburan tinggi . hal ini lah yang membuat setiap individu tidak bisa menolak untuk menetap dan hidup di sekitar atau zona patahan baik bagi masyarakat yang mengetahui bahaya patahan maupun yang tidak. Namun dengan segala keuntungan yang diproleh,  suatu zona aktif patahan juga menyimpan ancaman bahaya yang besar . salah satunya adalah gempa bumi          
Salah satu penyebab gempa bumi yang terjadi di daratan adalah sesar aktif . sesar aktif ini akan selalau bergerak yang menyebabkan goncangan pada kerak bumi, baik goncanagan besar ataupun goncangan kecil
Dari beberapa referensi yang saya dapatkan dari  internet mengenai karakteristik sesar sumtra ini dapat saya simpulkan bahwa  Di aceh sendiri terdapat beberapa patahan yang berada di daratan provinsi aceh yaitu Patahan Segmen Aceh dan Seulimuem, Patahan Segmen Batee, Patahan Segmen Tripa Patahan Segmen Peusangan.
Sesar Sumatra segmen Aceh membentang mulai dari Aceh Tengah menerus sampai ke Mata Ie dan sampai ke Pulau Aceh. Sesar Sumatra segmen Aceh ini, sejak tahun 1892 belum pernah digoncang gempa di atas 6 Mw. Pada tahun 2013 ini, segmen ini telah mengalami gempa dengan skala di atas 6 Mw di sekitar Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sesar Sumatra Segmen Seulimuem sedikit berbeda dengan segmen Aceh. Pada Segmen Seulimuem telah beberapa kali terjadi gempa pada tahun 1964 dan 17 Desember 1975 sebesar 6,2 Mw di kawasan Krueng Raya.
Patahan di Aceh lainnya adalah Sesar/patahan Sumatra segmen Batee menurut Danny Hilman dan Kerry Sieh bukan merupakan sesar aktif. Sesar geser kanan ini juga tidak menunjukkan gejala gempa sejak beberapa puluh ribu tahun yang lalu. Di daratan Aceh, sesar ini dimulai dari Aceh Selatan menujuk arah Barat-Laut sampai jalur tengah antara perbatasan Aceh Barat dengan Aceh Tengah. Pada tahun 1995, Bellier and Sebrier juga mendapakan bahwa sesar ini bergerak sekitar  1,2 – 0.5 cm/year, nilai pergerakan ini didapat berdasarkan perkiraan perubahan marfologi. Walaupun segmen ini tidak menunjukkan gempa sejak beberapa ribu tahun yang lalu, Takeo Ito, dkk dari ITB, Nagoya Univ, BPPT dan Universitas Syiah Kuala menemukan indikasi pergerakan segmen namun energi yang tersimpan tidak begitu besar.
Patahan Sumatra Segmen Tripa berada di antara Aceh Tenggara dengan Aceh tengah. Pada segmen patahan ini pernah terjadi gempa sesar pada tahun 1990 di Kab. Gayo Lues dengan magnitudo sebesar 6,8 Ms dan di Aceh Tenggara pada tahun 1936 dengan magnitudo sebesar 7,2 Ms. Menurut Irwan Meilano, patahan Sumatra segmen Tripa bergerak secara menganan (sesar geser kanan) dengan kecepatan (laju geser/slip rate) sebesar 3,5 mm/tahun dengan kedalaman potensi sumber gempa 10 Km.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti- peneliti dapat disimpulkan bahwa sesar sumatera merupakan sesar yang aktif. Bergerak rata- rata 20 mm/th , namun tidak terjadi gempa besar dalam kurun waktu yang lama . terakhir di aceh terjadi gempa Pidie Jaya tahun 2016 dengan  kekuatan 6,5 skala richter . gempa ini pun terjadi pada patahan peusangan bukan pada patahan sumatera.
Saat suatu patahan yang aktif bergerak namun tidak terjadi gempa yang besar maka hal ini perlu dikhawatirkan . artinya sesar sumatera sedang menyimpan energi yang mana energi ini dapat terilis kapan saja . semakin lama energi ini keluar maka semakin banyak energi ini tersimpan . ini mungkin saja akan terjadi gempa besar pada patahan sumatera yang mana akan sangat berdampak pada daratan aceh . perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam dan terperinci akan patahan sumatera ini . kita memang tidak bisa menghingdari atau memprediksi secara detail kapan gempa  terjadi. namun upaya mitagasi bencana dan pengetahuan akan gempa yang diakibatkan oleh patahan aktif Sumatra wajib kita ketahui . dampak yang diakibatkan oleh gempa ini sendiri tidak akan sangat berbahaya jika kita paham dan siap menghadapinya seperti di Negara Negara maju . ini menjadi tugas wajib kita semua terkhusus mahasiswa sendiri dalam menjadikan Indonesia terkhususnya Aceh untuk tanggap bencana. Adanya zona aktif patahan Sumatra ini memang menagancam kehidupan diatasnya. namun dengan pengetahuan dan tekad, penulis yakin bersama –sama kita dapat mengatasi ancaman ini .         

                                                                              Banda Aceh, 31 November 2017
                                                                                                     Hormat

                                                                                          Tuanku Yusuf

          (1404107010039)

Rabu, 20 April 2016

DENSITAS DAN POROSITAS PADA BATUAN



DENSITAS DAN POROSITAS 
A.    DENSITAS (MASSA JENIS)
Densitas adalah pengukuran massa suatu zat per satuan volume. Sebuah zat yang memiliki densitas tinggi akan memiliki volume yang kecil dan massa yang besar. Begitu juga sebaliknya

Massa jenis (ρ) berbanding terbalik dengan massa (m) dan berbanding lurus dengan volume (v).   
                                     ρ = m/v
ρ adalah massa jenis (kg/m3)
m adalah massa (kg)
V adalah volume(m3)


B.    POROSITAS

Batuan adalah kumpulan dari mineral mineral yang beku ,batuan bisa terbentuk dari beberapa mineral ataupun hanya satu mineral. umumnya batuan ada tiga jenis metamorf, sedimen dan beku. Batuan memiliki persentase ruang kosong yang  disebut porositas   
Porositas (Φ) adalah kemampuan suatu batuan untuk menyimpan fluida. Kita dapat menetukan porositas dengan cara membandingkan ruang kosong /pori-pori dalam batuan dengan keseluruhan volume batuan dikali 100 ( untuk menyatakan persen ).


Faktor yang mempengaruhi porositas
1.      Susunan batuan
Susunan suatu batuan akan mempengaruhi porositas  batuan tersebut , dimana susunan kubik atau disebut cubic packing lebih longgar dan memiliki porositas yang lebih besar dengan susunan rombohedral(seperti belah ketupat)
                                      


Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa batuan yang tersusun dengan susunan kubic (gambar a) memiliki porositas yang lebih besar dengan susunan rombrohedral (gambar b) hal ini dikarenakan  susunan rombrohedral lebih rapat dibandingkan susunan kubik.

2.      Distribusi batuan
Distribusi suatu batuan berhubungan erat dengan komposisi butiran dari batuan tersebut. Batuan dengan satu jenis unsur penyusun bisa memiliki porositas yang lebih besar daripada porositas batuan yang terdiri dari berbagai macam unsur penyusun.

3.      Sementasi
Sementasi juga dapat mempengaruhi porositas suatu batuan karena material semen dapat menutup rongga- rongga atau pori yang ada pada batuan. Apabila proses sementasi terjadi sempurna maka nyaris tidak ada rongga yang dapat dialiri fluida

4.      Kompaksi
Semakin dalam suatu batuan dari permukaan akan menerima tekanan  yang semakin besar jadi, semakin dalam posisi batuan dengan permukaan batuan tersebut akan  semakin padat karena terkompaksi dengan baik. hal ini menyebabkan pori-pori yang ada pada batuan jadi mengecil dan porositasnya makin rendah. Begitu juga sebaliknya apa bila kompaksi makin rendah presentase pori pori makin besar

5.      Angularitas
Jika suatu bentuk batuan memiliki bentuk yang jauh dari kebundaraan roundness), bentuk butirannya akan semakin menyudut. Hal ini akan menyebabkan daerah sentuh antar butiran yang satu dengan yang lainnya akan semakin besar jika dibandingkan dengan bidang sentuh antar butiran yang roundness-nya tinggi (daerah sentuhnya kecil). Sehingga, mengakibatkan ruang yang dapat ditempati fluida akan semakin berkurang dan porositasnya menurun.

C.    HUBUNGAN DENSITAS DAN POROSITAS 

Persentase porositas pada sebuah batuan akan sangat bepengaruh pada nilai densitas batuan tersebut makin besar porositas suatu batuan maka densitasnya akan makin kecil , karena makin besar persentase  ruang kosong atau pori  didalam sebuah batuan makin besar pula volumenya  namun massanya tetap sama. Nilai Porositas suatu batuan sangat mempengaruhi nilai densitas batuan tersebut







Sumber :